Assalaamu'alaikum

selamat datang di Blog saya, semoga besok balik lagi ke sini,,hehe,..


jangan lupa CUAP CUAP...!


CEKIDOT

Selasa, 06 Juli 2010

Sosialisasi Dampak Negatif dan Daur Ulang Minyak Goreng Bekas

Senin, 1 Juni 2009 bertempat di MI KH. Abu Mansur Lidah Wetan Surabaya diadakan Sosialisasi Dampak Negatif dan Daur Ulang Minyak Goreng Bekas oleh Tim Kimia – FMIPA Unesa. Sasaran sosialisasi adalah wali murid kelas IV dan para guru MI KH. Abu Mansur. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyrakat tentang bahaya minyak goreng bekas dan bagaimana cara mendaur ulang sehingga dapat dimanfaatkan kembali. Acara sosialisasi yang diadakan oleh mahasiswa kimia yang berjumlah 9 orang (Rahmad Djatmiko, Riza Ummul khusniah, Didik Nurhadi, Ulik Muztahidah, Sari Febriana, Bellina Yunitasari, Andestya EPD, Winarti Puji, dan Selvia) ini juga dihadiri oleh dosen-dosen kimia, di antaranya: Prof. Dr. Leny Yuanita, M. Kes., Dr. Suzana Surodjo, M. Kes., Dr. IGM Sanjaya, M.S. serta Syaiful Anwar, S.Pd selaku Kepala Sekolah MI KH. Abu Mansur.

Sosialisasi ini mengangkat tema dampak negatif dan daur ulang minyak goreng bekas, hal ini disebabkan oleh banyak masyarakat terutama ibu, yang menggunakan minyak goreng bekas untuk digunakan menggoreng kembali. Padahal dampak negatif yang disebabkan dari minyak goreng bekas cukup membahayakan. Hal ini ditunjukkan oleh 86,2% responden yang hadir memanfaatkan minyak goreng bekas untuk digunakan menggoreng kembali. Dan rata-rata mereka menggunakan minyak goreng bekas untuk dipakai menggoreng kembali sebanyak 1 kali sebesar 44,83%, sedangkan yang memakai 2 kali sebesar 20,69%, 3 kali sebesar 13,79%, sampai habis 17,24% dan tidak pernah 3,45%. Tentang bahaya minyak goreng bekas, banyak masyarakat yang belum mengetahuinya. Hal ini terbukti lebih dari 50% responden (55,17%) belum mengetahui dampak yang dapat diakibatkan oleh minyak goreng bekas.

Materi yang disampaikan kepada peserta sosialisasi di antaranya; 1) perbedaan minyak dan mentega, 2) macam-macam minyak, 3) bagaimana minyak goreng bisa berbau tengik, 4) dampak negatif dari minyak goreng bekas, dan 5) bagaimana cara mengembalikan supaya minyak jelantah dapat digunakan kembali.

Salah satu materi yang disampaikan adalah pada pemanasan yang tinggi ( 3000C -3500C) dapat terbentuk akrolein, di mana akrolein adalah sejenis aldehida yang dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan, membuat batuk konsumen dan yang tak kalah bahaya adalah dapat mengakibatkan pertumbuhan kanker dalam hati dan pembengkakan organ, khususnya hati dan ginjal. Selain pemberian materi dampak negatif minyak goreng, juga ada pemberian materi tentang upaya daur ulang minyak goreng bekas sehingga dapat digunakan kembali. Di antaranya adalah perendaman arang tempurung dan lidah buaya dalam minyak jelantah sisa penggorengan selama 24 jam; perendaman dengan arang aktif dari tempurung kelapa dan dalam pembuatannya, jika arang telah terbentuk cara mematikannya tidak boleh disiram dengan air; perendaman kulit pisang kepok dalam minyak jelantah, caranya adalah minyak jelantah sisa penggorengan yang dingin dipanaskan kembali dengan kisaran suhu 1000C, kemudian diteruskan dengan perendaman kulit pisang kepok selama 5 menit. Selanjutnya minyak disaring sehingga kotoran dan pisang kepok dapat terpisah. Namun yang didemokan ke peserta sosialisasi adalah penggunaan kulit pisang kepok saja.

Dengan pemberian sosialisasi ini masyarakat menjadi lebih tahu tentang bahaya dari minyak goreng bekas. Hal ini ditunjukkan dengan prosentase responden yang meningkat dari 44,83% menjadi 100% mengetahui akan bahaya minyak goreng bekas. Setelah mereka mengetahui bahaya minyak goreng bekas, sebanyak 55,17% masih tetap akan menggunakannya dengan berbagai alasan. Sebanyak 56,25% dari 55,17% akan tetap menggunakan karena sudah ada solusi yang tepat, yakni dengan pemberian pisang kepok. Sebanyak 31,25% menyatakan lebih mengirit pengeluaran dan 12,5% menyatakan minyak tersebut masih layak digunakan.


sumber

1 komentar:

  1. Alhmdulillh ide yg sangat bagus dan pantas acungkan jmpl ,,, tanks atas idenya ....

    BalasHapus

monggo dikomentar sob :-)